ALIF FINANCE

LEASING BPKB SYARIAH

LEASING BPKB SYARIAH
BUTUH DANA TUNAI KUNJUNGI KAMI KLIK DI SINI

BELI BONEKA LUCU INI

BELI BONEKA LUCU INI
RESELLER LAMPUNG WAYHALIM

Sunday, February 26, 2017

Ternyata Harga Alat Musik Angklung Tidak terlalu Mahal

MUSISI JALANAN

Pernakah anda melihat sekelompok orang di perempatan jalan/lampu merah sedang asik melantunkan lagu dengan menggunakan berbagai macam alat musik yang tak jarang kita jumpai di stasiun Tv layaknya Group Band anak muda saat ini.Mereka adalah musisi jalanan yang melampiaskan jiwa seni nya di panggung terbuka seperti perempatan atau lampu Merah.untuk menghibur para pengendara yang melintas di jalan tersebut.Asik dan sangat mengairahkan irama yang mereka lantunkan ..dari berbagai macam alat musik yang mereka gunakan alat musik nagklung lah yang mendominasi irama-irama musik mereka.Apakah anda tahu Apa itu Angklung ???Angklung Adalah alat musik tradisional yang lahir di propinsi Jawa Barat,Angklung telah di gunakan dalam kultur  Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara.
Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda(abad ke-12 sampai abad ke-16).
sumber wkipedia
TEMPO DULU

Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare) sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip). Masyarakat Baduy, yang dianggap sebagai sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual mengawali penanaman padi. Permainan angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah (wilahan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.
Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya dimainkan oleh anak- anak pada waktu itu.[butuh rujukan]
Selanjutnya lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana yang kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama angklung. Demikian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan permainan angklung. Terutama pada penyajian Angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan atau helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. Pada1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana.
Bahkan, sejak 1966, Udjo Ngalagena —tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda— mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.sumber Wikipedia
Untuk mengetahui berapa harga alat musik tersebut dijual Lanjutkan

Note:Belajar mengenal alat musik tradisional menimbulkan kecintaan terhadap kebudayaan bangsa

No comments:

Post a Comment