SURABAYA - Disaat boming nya batu akik , banyak
warga yang banting setir untuk menikmati moncernya bisnis yang dikenal dengan
gamestone ini. Konon, ada anggapan bahwa batu akik ini memiliki kekuatan mistik
yang lazin disebut khodam.
Khodam ini merupakan makhluk astral yang berdiam di batu tersebut. Pengalaman bersentuhan dengan makhluk kasat mata ini dirasakan oleh salah satu pengerajin akik bernama Ferdy Anwar (37).
Pengerajin batu akik asal Dusun Wates Klampis, Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, ini menggeluti dunia akik sejak dua bulan lalu. Hal itu melihat dunia akik yang mulai booming, sejak beberapa bulan terakhir.
"Awalnya coba-coba. Tapi ternyata hasilnya lumayan dan, saat ini digeluti serius. Memang banyak yang pesan ke saya untuk pengasahan batu akik," kata Ferdy, saat berbincang dengan wartawan, Selasa (14/4/2015).
Selama menggeluti dunia batu akik, Ferdy mengaku kerap kali bersentuhan dengan dunia gaib. Padahal, pria satu anak ini tidak percaya dengan hal-hal yang berbau mistik.
Dia mencontohkan, satu bulan lalu mendapat pesanan dari seorang pelanggan untuk mengerjakan batu zamrud. Semula, Ferdy menganggap batu tersebut seperti batu akik lainnya. Tanpa ada rasa curiga, dia langsung mengerjakan batu tersebut.
"Saat saya kerjakan tidak ada apa-apa. Tapi pada malam harinya, seperti ada orang berbadan besar mendatangi saya. Waktu itu saya sedang berada di kamar, belum tidur. Kadang-kadang, seperti ada orang yang memegang kaki saya," jelas Ferdy.
Hal yang sama juga dirasakan oleh istrinya Dwi Apritiana. Saat suaminya mulai menggeluti dunia akik, perempuan berusia 27 tahun ini pernah ditampar oleh makhluk gaib yang diduga penghuni batu akik yang digarap oleh suaminya.
"Istri saya pernah didatangi oleh orang berbadan besar dan ditampar sebanyak tiga kali, kemudian hilang. Saat itu malam hari. Saya sedang mengerjakan batu zamrud milik pelanggan," terangnya.
Khodam ini merupakan makhluk astral yang berdiam di batu tersebut. Pengalaman bersentuhan dengan makhluk kasat mata ini dirasakan oleh salah satu pengerajin akik bernama Ferdy Anwar (37).
Pengerajin batu akik asal Dusun Wates Klampis, Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, ini menggeluti dunia akik sejak dua bulan lalu. Hal itu melihat dunia akik yang mulai booming, sejak beberapa bulan terakhir.
"Awalnya coba-coba. Tapi ternyata hasilnya lumayan dan, saat ini digeluti serius. Memang banyak yang pesan ke saya untuk pengasahan batu akik," kata Ferdy, saat berbincang dengan wartawan, Selasa (14/4/2015).
Selama menggeluti dunia batu akik, Ferdy mengaku kerap kali bersentuhan dengan dunia gaib. Padahal, pria satu anak ini tidak percaya dengan hal-hal yang berbau mistik.
Dia mencontohkan, satu bulan lalu mendapat pesanan dari seorang pelanggan untuk mengerjakan batu zamrud. Semula, Ferdy menganggap batu tersebut seperti batu akik lainnya. Tanpa ada rasa curiga, dia langsung mengerjakan batu tersebut.
"Saat saya kerjakan tidak ada apa-apa. Tapi pada malam harinya, seperti ada orang berbadan besar mendatangi saya. Waktu itu saya sedang berada di kamar, belum tidur. Kadang-kadang, seperti ada orang yang memegang kaki saya," jelas Ferdy.
Hal yang sama juga dirasakan oleh istrinya Dwi Apritiana. Saat suaminya mulai menggeluti dunia akik, perempuan berusia 27 tahun ini pernah ditampar oleh makhluk gaib yang diduga penghuni batu akik yang digarap oleh suaminya.
"Istri saya pernah didatangi oleh orang berbadan besar dan ditampar sebanyak tiga kali, kemudian hilang. Saat itu malam hari. Saya sedang mengerjakan batu zamrud milik pelanggan," terangnya.
Dan baru-baru ini, Ferdy juga mengalami hal serupa. Saat itu sedang mengerjakan batu king obi asal Bengkulu. Batu campuran warna merah dan kuning ini, juga ditunggu oleh makhluk kasat mata.
Suasana mistik ini, dirasakan sejak Ferdy mendapatkan batu tersebut dari pelanggan. Batu tersebut dibawa dalam bentuk bongkahan dan diminta agar dijadikan mata akik. Sekitar seminggu lalu, saat batu itu datang tiba-tiba rumahnya mengeluarkan bau kayu cendana.
Dia mengaku tidak menaruh curiga adanya bau tersebut. Namun, pada hari berikutnya saat mengerjakan batu tersebut, aroma kayu cendana ini pun muncul lagi.
"Saya memang sering mengerjakan pesanan ini malam hari. Saat mengerjakan batu king obi ini, tiba-tiba ada aroma harum seperti bau kayu cendana. Nah, saya juga melihat seperti ada orang yang lewat di depan saya waktu itu," katanya. Ferdy menganggap, fenomena tersebut adalah hal yang biasa. Dia mengaku tidak mengganggu para makhluk-makhluk penghuni batu akik tersebut. Meski sering mengalami gangguan dari para makhluk ini, Ferdy tetap meneruskan usahanya.
"Sekarang setiap kali garap batu, ya, saya permisi lah kepada penunggu. Meski hanya lisan ini saya ibaratkan minta izin sebagai bentuk etikanya," katanya.
Untuk sekali mengerjakan batu akik, Ferdy tidak muluk-muluk dalam menarik ongkos kepada pelanggan. Untuk sekali pengerjaan batu akik, dihargai Rp20 Ribu.
Sedangkan untuk pemotongan hanya cukup Rp10 ribu per potong. Moncernya bisnis batu akik ini, membuat perekonomian keluarganya berubah. Untuk menggeluti akik ini, Ferdy hanya bermodalkan modifikasi pompa air milik mertuanya.
Pompa air tersebut diambil dinamonya, dan diberi mata potong dan mata asah. "Hasilnya lumayan lah. Cukup untuk menambah perekonomian keluarga," ujar pria yang sebelumnya sebagai tukang servis handphone ini.
sumber:https://daerah.sindonews.com/read/989175/23/kisah-mistik-pengrajin-batu-akik-sering-didatangi-jin-1428993189/13
No comments:
Post a Comment